Welcome Comments Pictures
Animated Pictures Comments Pictures

MANUSIA - TUGAS ILMU BUDAYA DASAR(Softskill)

  • Posisi Manusia Diantara Makhluk Lain

Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Secara biologis, manusia digolongkan sebagai Homo sapiens, yaitu sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, manusia dimengerti dalam hubungannya dengan makhluk hidup. Dalam hal mitos, manusia seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasa, organisasi dalam masyarakat serta perkembangan teknologinya, dan berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok atau lembaga untuk saling membantu satu sama lain.

Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini agar kita (manusia) memiliki rasa peduli terhadap lingkungan sekitar. Sebagai makhluk yang paling sempurna, kita dituntut untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan alam ini, karena disinilah letak dari posisi manusia sebagai khalifah diantara makhluk lainnya.

Manfaat penulisan
1. Sebagai bahan perenungan bagi kita sebagai makhluk yang telah diberikan akal, pikiran dan nafsu untuk memenuhi hasrat, agar terjadinya keseimbangan dan terciptanya kualitas hidup.
2. Sebagai sumber referensi untuk perenungan, agar kita menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

Pembahasan
Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Membutuhkan Makanan dan Air
2. Bernafas
3. Bergerak
4. Dapat Tumbuh
5. Bereproduksi
Menurut ajaran agama Islam, selain Allah SWT semuanya adalah “makhluk”. Hanya Allah SWT yang “Khalik”.
Makhluk itu terdiri atas :
1. Malaikat.
2. Setan/Jin/lblis.
3. Manusia.
4. Binatang.
5. Tumbuhan (Alam).
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang terbaik diantara makhluk yang lainnya. Manusia terdiri atas jasad, roh, akal dan nafsu. Malaikat tidak berjasad dan tidak bernafsu (kurang dari manusia). Setan tidak berjasad dan tidak berakal (kurang dari manusia). Binatang bejasad dan tidak berakal (kurang dari manusia). Alam hanya berjasad saja (sangat kurang dari manusia).
Firman Allah SWT menyebutkan bahwa : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Lebih baik dari malaikat, dari setan, dari binatang dan dari alam). (Surat 95/At-Tiin, ayat 4).
Dengan demikian pandangan manusia terhadap alam adalah melihatnya kebawah, karena alam diciptakan jauh dari kesempurnaan manusia. Terhadap malaikat dan setan, manusia melihatnya sebagai sesama makhluk Allah SWT dengan posisi untuk bersahabat dengan malaikat, karena malaikat diciptakan untuk membantu manusia. Sedangkan terhadap setan, manusia setiap saat adalah berperang dengannya, karena setan memusuhi manusia dan kerjanya berusaha untuk menggelincirkan manusia dari jalan Allah SWT.
Firman Allah SWT berbunyi : “…..Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu Dan hendaklah kamu menyembahKu. Inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebagian besar diantaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?“. (Surat 36 /Yaasiin.ayat 60-62).
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman tentang manusia : “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan“. (Surat 17/AI Israa’, ayat70).
Adapun bumi dan langit diciptakan Allah untuk manusia. Firman-Nya : “Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhan-mu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam” (Surat 40/AI Mu’min,ayat64).

Rangkuman
Diantara makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT itu manusia merupakan makhluk yang terbaik. Manusia terdiri atas jasad, roh, dan nafsu. Manusia juga memiliki akal dan pikiran, sehingga manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Namun manusia memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebagai pemimpin di muka bumi untuk menjaga dan melestarikan alam.


  • Aspek-Aspek  Manusia

Aspek manusia sebagai makhluk individu,sosial,dan budaya

I. Aspek Manusia sebagai Makhluk Individu

1. Pengertian Individu

Untuk memahami manusia sebagai makhluk individu sebaiknya perlu dipahami arti
kata individu itu sendiri.Kata’individu’berasal dari kata latin,’individuum’artinya’yang tak terbagi’.jadi,individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Dalam ilmu sosial,paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,serta memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa,dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia(Abu Ahmadi,1991:23).Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi,melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.Dengan demikian,sering digunakan sebutan’orang-seorang’atau’manusia perseorangan’.

Disini jelas bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosaialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian,serta pola tingkah laku spesifik dirinya.Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek yang melekat pada dirinya,yaitu aspek organik jasmaniah,aspek psikis rohaniah,dan aspek sosial.Apabila terjadi kegoncangan pada salah satu aspek,maka akan membawa akibat pada spek yang lainnya.

Masih terkait dengan persoalan antara individu satu dengan individu lainnya,maka manusia menjadi lebih bermakna apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersngkutan.Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri.Dalam proses ini,individu dibebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup,yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemampuan satu masyarakat.Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan:pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya;kedua takluk terhadap kolektif,dan ketiga mempengaruhi masyarakat(Hartomo,2004;64).

Dengan demikian,dapat dipahami bahwa”manusia merupakan makhluk individual tidak hanya dakam arti makhluk keseluruhan jiwa-raga,melainkan juga merupakan pribadi yang khas,menurut corak kepribadiannya,dan termasuk kecakapannya sendiri.”

Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri,tetapi keduanya dikonsepkan sebagai proses,bukan sebagai kesatuan yang statis.Orang tidak mempunyai pikiran tetapi harus dalam proses berpikir,memeiliki pengertian pada kesanggupan untuk berbicara dengan dirinya dan kesanggupan memberikan rangsangan selektif dari lingkungannya.Mampu menetapkan kenyataan,interpretasi situasi,menetapkan aksi dari luar dan dari dirinya.Manusia mempunyai banyak diri,masing-masing berhubungan dan berinteraksi,tetap dalam perubahan proses interaksi.

Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaanya karena dari sinilah kita baru akan dapat memahami individu seseorang.Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu yang berusha menempatkan dirinya dihadapan individu-individu lainnya yang telah mempunyai pola-pola perilaku yang sesuai dengan norma-norma dan kebudayaan ditempat ia berada.Disini individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebisuan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.

Manusia sebagai individu selalu berada ditengah-tengah kelmpok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi.Proses dari individu menjadi pribadi memerlukan lingkungan yang dapat membentuk pribadinya.Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi,bahkan adakalanya menjadi penghambat dalam proses pembentukan pribadi.Mr\engenai pendukung dan penghambat proses pembentukan individu tidak hanya didukung dan dihambat oleh kelompok sekitarnya,tetapi didukung dan dihambat juga oleh dirinya sendiri.

2. Perkembangan Individu

Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan Tuhan terdiri atas unsur jasmani dan rohani.Dalam rangka perkembangan individu,diperlukan suatu keterpaduan antara pertumbuhan jasmani dan rohani.

Individu tidak mampu berdiri sendiri,melainkan hidup dalam hubungan antarasesama inidividu.Dengan demikian,dalam hidup dan kehidupannya,manusia selalu mengadakan kontak dengan manusia lain.Karena itu manusia sebagai individu juga merupakan makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat.Sejak lahir sampai pada akhir hayatnya,manusia hidup ditengah-tengah kelompok sosial atau kesatuan sosial juga dalam situasi sosial yang merupakan bagian dari ruang lingkup suatu kelompok sosial.Kelompok sosial yang merupakan awal kehidupan manusia individu adalah keluarga.Dalam keluraga ada rasa saling tergantung diantara sesama manusia yang membentuk individu berkrmbang untuk beradaptasi dengan kehidupan dalam masyarakat.Hal ini menandakan bahwa manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri,tetapi diperlukan keberadaan dalam suatu kelompok(masyarakat)sehingga individu merupakan makhluk sosial.Ini berarti antara individu dan kelompok terdapat hubungan timbal balik dan hubungan yang sangat erat yang merupakan hubungan fungdional.

Apabila diperhatikan,manusia pada waktu lahir tampaknya sangat lemah.Keadaan yang tampaknya lemah itu tidak berarti bahwa bayi tidak mempunyai potensi apa-apa atau tidak mempunyai kemungkinan untuk berkembang.Bayi mempunyai banyak kemungkinan untuk berkembang menjadi anak-anak,mempunyai masa muda,mempunyai masa untuk mempersiapkan diri menjadi dewasa bersama dengan lingkungan yang dekat dengannya.Bayi berproses menjadi anak,dan anak akan berkembang menjadi dewasa.Dalam fase perkembangan yang dilalui anak menuju dewasa,potensi diri yang dimiliki anak juga terus berkembang sesuai dengan tumbuhnya fisik pada anak dan interaksi sosial yang membentuk kepribadiannya.

Ketika anak telah menjadi dewasa kepribadiannya akan menjadi jelas terlihat yang tampil bersama perilakunya.Pribadi menjadi ciri penampilan seseorang ditengah lingkungan sosialnya setelah melalui proses perkembangan bersama lingkungan sosial lainnya.Pada masa dewasa,manusia lebih banyak menghadapi masalah hidup yang heterogen ditengah kelompok sosial yang besar.Manusia mempunyai potensi diri dan kemampuan yang dapat berkembang kesegala arah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang silih berganti.Manusia mempunyai berbagai pembawaan,kesadaran,perasaan,cita-cita,pikiran,dan sebagainya yang kesemuanya sangat berprngaruh terhadap kehidupan dewasa(Hartomo,2004:65)

Prinsip-prinsip perkembangan pada manusia adalah sebagai berikut.

a)Perkembangan mengikuti pola-pola tertentu dan berlangsung secara teratur.Dalam hal ini perkembangan mulai dari kepala kekaki,dari pusat kebagian-bagian lainnya.
b)Perkembangan menuju diferensiasi dan intregasi.Dari gerakan-gerakan yang bersifat masal,berkembang menjadi gerakan-gerakan khusus(dapat makan dengan sendok,memungut benda kecil,dan lain-lain),dan terjadi koordinasi dan integrasi antara organ yang satu dan organ yang lain.
c)Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara tiba-tiba,tetapi berlangsung secara berangsur-angsur dan terus-menerus.

Sebagai contoh,perkembangan anak normal akan nampak berturut-turut:memiringkan badan dan telungkup,mengangkat kepala,duduk,merangkak,berjalan dengan bantuan,kemudian berjalan.Dalam berbahasa,perkembangan anak akan nampak mulai dari:meraban,kemudian mengucapkan kalimat satu kata,kalimat lebih sempurna,lalu kalimat sempurna.

d)Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat perkembangan sebelumnya.Terlambatnya suatu tingkat perkembangan akan menghambat pula perkembangan pada tingkat berikutnya.Sebaliknya,sukses dalam suatu tingkat perkembangan,akan sukses pula pada perkembangan berikutnya.
e)Perkembangan antara anak yang satu dan anak lain tentu berbeda,baik dalam perkembangan masing-masing organ/aspek kejiwannya,maupun cepat atau lambatnya perkembangan tersebut(Hartomo,2004:69).

II. Aspek Manusia sebagai Makhluk Sosial

Sebelumnya telah dikemukakan bahwa manusia adalah makhluk individu dan juga
makhluk sosial.Sebagai makhluk individu dan sekaligus sosial,manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya,karena merupakan satu kesatuan utuh dalam diri manusia.Tidak mungkin manusia secara individu berkembang tanpa ada lingkungan atau tempat untuk berkembang dan berinteraksi.Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup dalam masyarakat,tidak mungkin manusia hidup diluar masyarakat.Aristoteles mengatakan bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat dapat diumpamakan sebagai seorang malaikat atau seorang hewan(Hartomo,2004:75).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebagai bahan kajian mengungkapkan bahwa manusia memang betul merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan lingkungan sekitar.Lingkungan dapat membentuk kepribadian dan perilaku manusia dalam perkembangan dirinya.Hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 1828 mengungkapkan kisah ditemukannya seorang bayi yang telah tinggal dalam gua tertutup selama 18 tahun.Setelah gua dibuka,anak tersebut sangat bingung dan terkejut melihat keadaan kota.Ia berjalan menggunakan empat kaki dan tidak dapat berbicara.Sifat anak itu tidak ubahnya seperti rusa masuk kampung.Anak tersebut bernama Casper Hauser,anak seorang petani.

Di India,Mr.Singh menemukan dua orang anak yang berumur 8 tahun dan 1,5 tahun.Pada waktu bayi,anak-anak tersebut diasuh oleh serigala dalam sebuah gua.Tidak lama setelah ditemukan,anak yang kecil akhirnya meninggal.Tinggallah anak yang besar.tetapi walaupun anak tersebut sudah terlatih hidup bermasyarakat,sifatnya masih seperti serigala.terkadang ia meraung-raung ditengah malam,suka makan daging mentah,dan sebagainya.

Adapula kejadian diAmerika.Pada tahun 1938 seorang anak berumur 5 tahun ditemukan tinggal diatas loteng.Karena terasing dari lingkungan.meskipun berusia 5 tahun anak tersebut belum juga dapat berjalan dan bercakap-cakap.Jadi jelas bahwa manusia,meskipun mempunyai bakat dan kemampuan,namun bakat tersebut tidak dapat berkembang jika tidak ada lingkungan.Itulah sebabnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial(Hartomo,200:77).

Sebenarnya telah banyak penelitian dijalankan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan”Mengapa manusia itu selalu hidup bermasyarakat?”Beberapa kesimpulan yang didapat adalah manusia itu tidak dapat hidupsediri,misalnya hidup digua atau didalam hutan yang sunyi.ia selalu tertarik untuk hidup bersama atau bermasyarakat.Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya manuasia adalah makhluk sosial yang memiliki dorongan atau hasrat,dan mempengaruhi hidup manusia dalam bergaul dengan manusia lainnya disalam hidup bermasyarakat.Semua tingkah laku dan perbuatan manusia ditimbulkan karena ada hsrat-hasrat pada manusia.Hidup bermasyarakat bentuk dan coraknya banyak dipengaruhi oleh perbuatan dan tingkah laku manusia sebagai realisasi dari hasrat-hasrat yang ada pada manusia.

Bagaimana hubungan antara hasrat-hasrat itu?Misalnya hasrat harga diri dengan hasrat hidup dengan manusia lain?

Umpamanya,hasrat harga diri dengan hasrat kemasyarakatan.Kedua hasrat ini saling mengisi dan tidak dapat dilepaskan satu sama lain,sebab dalam kenyataan harga diri itu baru dapat diketahui apabila ada orang lain yang memberi harga diri.Misalnya,seseorang yang hidup sendirian,tidak dengan orang lain yang dapat memberikan harga diri.Selanjutnya,hubungan antar kedua hasrat apabila dilihat sepintas nampak adanya pertentangan antara hasrat yang satu dengan hasrat yang lain.Misalnya,ingin hidup dengan manusia lain(hasrta kemasyarakatan)dengan hasrat berkuasa.Mungkinkah itu?tetapi apabila direnungkan,sebenarnya semua hasrat-hasrat ini tidak terjadi pertentangan-pertentangan,melainkan saling mengisi.

Contoh lain,hasrat ingin berkuasa tidak mungkin terjadi apabila tidak berhubungan dengan manusia lain.Seorang manusia dapat berkuasa pasti akrena ada yang dikuasai,tidak mungkin ia berkuasa sendirian.Oleh sebab itu,orang yang berada ditengah hutan sendirian,misalnya,maka berkuasa sendirian.Oleh sebab itu,orang yang berada ditengah hutan sendirian,misalnya,maka hasrat keuasaan ini tak mungkin dapat terpenuhi.Dengan demikian haasrta-hasrat yang nampaknya dari luar saling bertentangan,kalau ditinjau dari dalam,sebenarnya saling mengisi dan melengkapi.

III. Aspek Manusia sebagai Makhluk Budaya

Sebelumnya telah dibahas bahwa manusia sebagai makhluk individu dan sosial,namun tidak ada salahnya perlu dikemukakan juga mengenai hakikat manusia itu sendiri.Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi dan paling beradab dibandingkan dnegan ciptaan Tuhan lainnya.Keberadaan manusia tersebut apabila dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya,yaitu benda mati,tumbuh-tumbuhan,dan juga binatang.Benda mati tidak dapat berbuat apa-apa,kecuali ada dorongan atau tindakan dari ciptaan Tuhan lainnya sebagai makhluk hidup terhadap benda mati itu,sehingga benda mati ini seringkali dijadikan alat untuk membantu atau menopang kehidupan manusia.

Sebagaimana makhluk hidup,tumbuh-tumbuhan juga tumbuh dan berkembang,namun ia tidak dapat berpindah,mempunyai emosia,atau berinteraksi langsung dengan pihak lain yang memberikan suatu aksi atau tindakan pada dirinya.Misalnya tumbuh-tumbuhan tidak dapat:berjalan,berlari,marah ketika ditebang,tertawa ketika disiram atau diberi pupk,merespon ketika diajak pindha,mempunyai emosi,dan dapat berinteraksi maupun berkomunikasi,namun apa yang dilakukannya hanya dlam lingkup dan proses belajar yang terbatas,serta lebih karena adanya doronfgan nalurinya saja.

Sementara itu,manusia mempunyai tingkatan lebih tinggi lagi karena selain mempunyai ciri-ciri sebagaimana makhluk hidup diatas,manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya yang kompleks melaului proses belajar yang terus-menerus.Selain itu manusia dikatakan pula sebagai makhluk budaya.Budaya diartikan sebagai pikiran atau akal budi(Pusat Bahasa Diknas,2001:169),sehingga makhluk budaya dapat diartikan sebagi makhluk yang memiliki pikiran atau akal budi.

Aspek yang terkait dengan hakikat manusia sebagai makhluk budaya antara lain adalah unik dan universal.Secara umum,siapapun dan dimaanpun manusia berada ia adalah makhluk budaya yang mempunyai akal pikiran,sehingga dalam lingkup yang lebih luas sebagai bagian dari kumpulan/kelompok manusia atau masyarakat akan mempunyai kebudayaan yang beragam karena mereka berpikir atau mengalami proses belajar dalam berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lignkungan dan kebutuhannya masing-masing.Sedangkan dalam konteks individual,masuia adalah makhluk budaya yang unik.Unik karena antara makhluk hidup yang satu dan yang lainnya berbeda,dalam berperilaku,menciptakan dan mengekspresikan simbol-simbol.Oleh karena itu,manusia juga dikatakan sebagai animal simbolikum yang mempunya dorongan untuk mencipta simbol-simbol tersebut.

Dalam hubungannnya dengan manusia dikatakan juga sebagai makhluk budaya maka manusia diartikan juga sebagai makhluk budaya maka manusia diartikan juga sebagai makhluk yang dengan kegiatan akalnya dapat mengubah dan bahkan dapat menciptakan relaitas melalui simbol-simbol atai sistem perlambangan.Contoh dari sistem perlambangan disini adalah bahasa,yang melambangkan sesuatu berdasarkan sistem pola hubungan antar benda,tindakan,dan sebagainya dengan yang apa dilambangkan.Bahasa disini tidak hanya yang verbal tapi juga berupa tulisan,lukisan,tanda-tanda,atau isyarat-isyarat.Selain bahasa,sistem perlambangan digunakan manusia sebagai makhluk budaya dalam segala bidang dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia atau makhluk lainnya.

Dengan demikian sebagai animal simbolikum manusia adalah unik karena tiap manusia mempunayi kebutuhan dan kemampuan menciptakan atau mengkspresikan segala sesuatu sengan lambang atau simbol-simbol itu secara berbda-beda.sementaras sebagai makhluk budauya manusia adalah unniversa; karena setiap manusia dianugerahi Tuhan akal yang dapat berkembang terus melalui proses belajar kebudayaan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.Secara universal,perilaku manusia sebagai makhluk budaya merupakan gabungan dari adanya unsur fisik/raga dan mental/kepribadiannya.Sehingga yang berkrmbang dalam diri manusia adalah tidak hanya raganya namun ia juga berkembang secara emosional dan intelektual.



  • Daya Manusia 

Apakah  Daya Manusia?

Daya manusia atau yang sering disebut Sumber Daya Manusia mungkin yang paling disalahpahami dari seluruh istilah, tetapi juga yang paling diperlukan. Mereka yang bekerja di Sumber Daya Manusia tidak hanya bertanggung jawab atas pengangkatan dan pemberhentian, mereka juga menangani menghubungi referensi kerja dan administrasi kesejahteraan karyawan.

Memang benar bahwa setiap individu yang bekerja di Sumber Daya Manusia harus menjadi "orang orang." Karena siapa pun di departemen ini berkaitan dengan jumlah karyawan, serta individu di luar, pada setiap hari tertentu, sikap menyenangkan adalah suatu keharusan.

Mengelola karyawan adalah pekerjaan besar, sehingga mereka dalam Sumber Daya Manusia harus sama untuk tugas itu. Sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu, Sumber Daya Manusia personil jarang terlihat. Sebaliknya mereka bekerja di balik layar untuk memastikan personil catatan berada di urutan manfaat dan karyawan sedang dikelola dengan benar, tapi pekerjaan itu berhenti di sana. Hari Sumber Daya Manusia personel tidak hanya menangani tugas-tugas administrasi kecil. Mereka bertanggung jawab untuk staf perusahaan besar. Ini ada prestasi kecil.

Ini tidak cukup untuk dapat layar karyawan yang potensial, namun. Mereka yang bekerja di Human Resources juga harus mampu menangani krisis dengan cara yang halus dan tersembunyi. Apakah masalah ini perawatan kesehatan terkait atau yang berhubungan dengan pelecehan seksual atau sengketa karyawan, orang bekerja di Sumber Daya Manusia harus dipercaya untuk menjaga informasi pribadi karyawan untuk dirinya sendiri. Tim Sumber Daya Manusia juga harus menjadi hakim yang baik semangat kerja dan menyadari ketika semangat meningkatkan insentif diperlukan. Terserah kepada mereka untuk memastikan semua karyawan merasa nyaman dengan lingkungan mereka dan bekerja di bawah dapat diterima, jika tidak atas rata-rata, kondisi.

Bagi mereka yang ingin memasuki karir di bidang Sumber Daya Manusia, pendidikan tinggi diperlukan. Orang tidak perlu harus memiliki gelar dalam Sumber Daya Manusia, namun. Jurusan Administrasi Bisnis, Psikologi, Hubungan Tenaga Kerja dan Administrasi Personalia, serta derajat Sosial dan Ilmu Perilaku, juga dapat bermanfaat.

Dalam definisi yang lain, sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Bicara mengenai sumber daya manusia, maka terkait juga dengan perencanaan SDM, yaitu proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan SDM sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya.
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
  • Kepentingan Individu.
  • Kepentingan organisasi.
  • Kepentingan Nasional.
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
  • Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasioanal. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
  • Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi..
Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan tekhnologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Singkatnya, perencanaan sumber daya manusia memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja.
Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Adapun syarat-syarat perencanaan sumber daya manusia antara lain:
  • Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
  • Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
  • Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
  • Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
  • Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
  • Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah
Berikut prosedur perencanaan sumber daya manusia :
  • Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
  • Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
  • Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
  • Menetapkan beberapa alternative.
  • Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
  • Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Jika perencanaan sumber daya manusia dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh keuntungan :
  • Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.
  • Biaya SDM menjadi lebih kecil, karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
  • Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.
  • Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.
  • Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
  • Tipologi Manusia

Kepribadian Masing – masing , Sesuai dengan Tipologi Manusia


Apa bila kita berbicara mengenai tipologi manusia maka akan terdefinisi bahwa Tiopologi Manusia itu adalah pengetahuan yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Kepribadian seseorang diukur atas dasar vitalitas jasmani dan rohaninya disamping ada faktor temperamen, karakter dan bakat.
  • Vitalitas jasmani bergantung ada kontruksi tubuh,
  • Vitalitas psikis merupakan energi hidup yang belum terarah secara intensional, sebagian bergantung pada alam lingkungan yang membentuknya.
  • Temperamen berarti campuran, yaitu campuran cairan-cairan/humores dalam tubuh (darah merah, lendir putih, empedu hitam, empedu kuning). Cairan yang dominan akan memberikan ciri pada temperamen.
Johan Gasper Lavater (1741-1801) seorang ahli dari Jerman membedakan tipe manusia berdasarkan tubuh dan ilmu wajah (fisiogami).
Adapun tipe manusia berdasarkan tubuh :
  • Tubuh yang gemuk biasanya mempunyai tipe tenang dan sabar,
  • Tubuh kecil dan panjang mempunyai tipe lincah dan kurang sabar.
Adapun tipe manusia berdasarkan ilmu wajah (fisiogami) :
  • Dahi dan alis mata memberikan indikasi tenteng intelegensi seseorang,
  • Hidung dan pipi mencerminkan kehidupan moral dan emosional,
  • Mulut dan dagu merefleksikan kehidupan yang masih animal,
  • Mata mencerminkan kehidupan psikis.

Dan untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau watak yang mula – mula
ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :
1. Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias; menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin.
2. Tipe Kepribadian Melankolis
Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam, memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda – nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain.
3. Tipe Kepribadian Koleris
Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.
4. Tipe Kepribadian Phlegmatis
Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisah.
Setelah kita mulai memahami perbedaan-perbedaan dalam watak dasar kita, hal itu menyingkirkan tekanan dari hubungan antar manusia. Kita bisa saling melihat kepada perbedaan lainnya dengan cara yang positif dan tidak berusaha membuat setiap orang jadi seperti kita.
Dan terdapat gaya perilaku manusia yaitu sebagai berikut :
SINGA
Tipe orientasi tugas
Tipe langkah cepat
Yang dicari kekuasaan dan pengendalian
Cara membuat keputusan: Pasti
Untuk menghadapi customer yang memiliki type singa, maka kiat berkomunikasi harus :
Percepatlah, bertindak langsung pada tujuan
Masuk langsung ke bisnis /topik pembahasan
Tunjukkan bagaimana cara mencapai sasaran mereka
Perlakuan dengan keyakinan dan efisien
LUMBA – LUMBA
Tipe orientasi manusia
Tipe langkah cepat
Yang dicari popularitas dan prestise
Cara membuat keputusan: Spontan
Untuk menghadapi customer yang memiliki type Lumba -lumba, maka kiat berkomunikasi harus :
Percepatlah , bertindak langsung pada tujuan, perlihatkan energy dan gairah anda
Kenali mereka
Menyukai apa yang tampak menarik
Perlakukan secara naluriah,
Menyenangkan dan penuh semangat
KOALA
Tipe orientasi manusia
Tipe langkah lambat
Yang dicari ketulusan dan penghargaan
Cara membuat keputusan: Dengan Musyawarah
Untuk menghadapi customer yang memiliki type Koala, maka kiat berkomunikasi harus :
Perlambat
Kenali mereka, ciptakan suasana yang harmoni dengan perasaan, dan kepekaan
Mereka mau orang lain ikut terlibat ( empati )
Perlakukan dengan hangat dan tulus
KANCIL
Tipe orientasi tugas
Tipe langkah lambat
Yang dicari keakuratan dan presisi
Cara membuat keputusan: Dengan Pertimbangan
Untuk menghadapi customer yang memiliki type kancil, maka kiat berkomunikasi harus :
Perlambat
Masuk langsung ke inti permasalahan yang sedang akan dibahas
Bersikap cara mencapai sasaran metodis
Perlakukan dengan teliti
Setelah mengetahui tipe – tipe customer diatas , maka berusahalah dengan sebaik-baiknya
mengenal customer kit

0 komentar:

Posting Komentar